Ayo Menulis dan Menerbitkan Buku (Hari ke-11)
RESUME
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
Pertemuan
Ke-11
Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 s/d 21.00
WIB
Nara
Sumber : Edi S. Mulyanta,
S.Si, M.T.
Materi : Menulis dan
Menerbitkan Buku
Peresume : Suhastari Yuliana,
S.Pd.AUD
Kembali
kita mengikuti pelatihan online melalui WA grup yang digagas oleh Omjay. Materi
malam ini akan disampaikan oleh Bapak Edi yang menjabat sebagai Publishing
Consultant Andi Publisher, lahir di Yogyakarta, 24 Mei 1969 memiliki tiga anak
dan hobby membaca, menulis, olah raga, serta musik.
Beliau baru saja pulang
dari kantor dan masih perlu koordinasi dengan rekannya sehingga untuk penyampaian materi agak terlambat
Saat
ini penerbitan sedang diuji
ketahanannya, terutama kondisi terkini di outlet penerbitan tutup, karena
pandemi yang luar biasa mengubah haluan kami secara mendadak.
Darah
penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut
dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui
outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara
langsung.
Setiap
penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda
setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk
pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus.
Penerbit
di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya
dalam menerbitkan buku.
Sebagai
penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan
agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit
yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.
Penulis,
dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah
jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan atau belum. Hal
ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya.
Setiap
penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan
komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat
terserap di pasar dengan cepat.
Penerbit
mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet-outletnya, sehingga instink
penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah.
Dari
melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat
memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.
Kunci
pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan
dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang
ditawarkan ke penerbit.
Apalagi
tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset
kecil yang tidak mudah untuk memengaruhi penerbit.
Penerbit
lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga
gambling dalam membiayai penerbitannya memunyai risiko yang semakin kecil untuk
tidak terserap di pasar.
Kirimkan
ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan
penerbit.
Penerbit
akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran
sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan
data-data angka akan lebih menarik.
Sebagai
contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari
secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis
mempunyai manfaat kepada pembaca.. Pesaing buku apakah sudah ada apa belum.
Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup
menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum baik, akan
tetapi mengejar momen yang cukup bagus.
Penulis
follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa
dari para penulis perintis.
Penulis
perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku
juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal
dalam menentukan penerbitannya.
Poposal
buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan
bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian
tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam
untuk menyelesaikan tulisan tersebut.
Banyak
penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat.
Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit
akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen
waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di
penerbitannya.
Proses
penerbitan cuku panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing,
setting layout, desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian, proses
penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama.
Yang
membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa
bagian di penerbitan.
Pada
proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah kelengkapan
naskah, dari Judul, Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar
Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena
biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.
Proses
editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat,
paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.
Kelemahan
penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat,
kata, dan pemilihan fontasi.
Editor
akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan
baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih keefektifan
kalimat, dan struktur bab yang baik.
Setting
layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku,
jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini,
karena dengan pengaturan halaman yang baik, maka harga buku akan dapat efektif
di tentukan.
Harga
buku yang menarik, akan cukum memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan
menikmati buku tersebut atau meninggalkannya.
Desain
cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan
pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik
cover buku.
Tipikan
pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting
sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagaimana
cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran.
Saat
proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih
memperkuat pasar buku yang ditulisnya.
Kerjasama
yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat
menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar.
Akan
tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design
Artinya,
banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata. Jadi
jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit, karena pada dasarnya penerbit juga trial and
error dalam menerbitkan bukunya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang
membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.
Untuk
sesi berikutnya dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab
1. Bagaimana
kondisi bidang penerbitan sekarang selama masa pandemi ini?
Ini
kondisi sangat berat sekali. Perlu bapak ibu ketahui bahwa hampir 90 % outlet
penerbitan sekarang tutup. Kampus dan sekoah tutup semua tidak ada aktifitas.
Omzet kami betul-betul turun hingga ke titik nadir. Kami harus berjuang hingga
3 bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru.
Dalam 3 bulan ke depan merupakan titik hidup
mati penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di
bawah ikapi akan gulung tikar.
Sementara
pasar On Line di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga kami haru
menahan lapar sejenak untuk 3 bulan ke depan semoga pandemi ini akan reda.
2. Tadi
dikatakan bahwa tulisan yang dibukukan adalah buah dari karya tulis, berarti seperti
tesis, PTK dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat dibukukan? Dan
apakah hasil penelitian juga ikut disertakan dalam isi buku tersebut?
Hasil
penelitian, biasanya tergantung sekali dengan tujuan penelitian dan hasilnya.
Pasar penelitian di Indonesia sangat kecil sekali, sehingga terkadang pasar
yang disasar adalah pasar captive market, atau pasar yang sudah memahami betul
materi bahasan. Pasar ini disebut niche market atau pasar ceruk.
3. Buku
seperti apakah yang sebenarnya sangat laku diminati oleh pembaca saat ini?
Buku
yang terbukti masih laku di Toko Buku adalah rangking pertama buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar,
komik. Kami sarankan buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter.
Kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah
4. Manakah
yang menjadi prioritas, kualitas tulisan
atau kehilangan kesempatan dari suatu peristiwa.? Tadi diuraikan penulis
pertama tulisan kurang bagus tapi mendapat timing yang tepat, sedang penulis
kedua tulisan bagus timing kalah?
Prioritas
pertama adalah peristiwa, hal ini kami tidak sengaja menemukan tulisan tentang
Virus, saat corona di Wuhan bulan Desember 19 dan Januari 20, ada penulis kami
yang telah melakukan riset tersebut. Dan buku kami yang best seller saat ini
adalah buku Covid-19, walaupun tulisannya kualitasnya belum begitu sempurna.
Buku
Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di Indonesia, timing yang tepat saat itu
adalah adanya Muktamar Muhammadiyah, dan buku itu meledak luar biasa dari mulut
ke mulut awalnya, word of mouth.. ingat Muhammadiyah umatnya luarbiasa.. nah
itulah target awal buku tersebut.
5. Adakah
aturan dan tata letak penulisan untuk buku
bisa diterbitkan, atau pedoman penulisan buku yg dipersyaratkan oleh
penerbit Andi?
Aturan
tata letak biasanya mengikuti aturan internal kami, dan untuk buku pendidikan
mengikuti aturan-aturan yang ada disesuaikan dengan tingkat jenjang pendidikan.
Ada bebeapa aturan fontasi, jenis gambar, jenis illustrasi yang harus dipenuhi
untuk terbitan buku pelajaran. Selain itu aturan tata letak biasanya diatur
secara internal penerbitan, mengikuti tema buku yang diusulkan. Penulis dapat
memberikan kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom,
text book, atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh
desainer layout kami untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak,
biasanya penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi
massal.
Andi
Offset Yogyakarta adalah penerbit buku pendidikan baik dari pendidikan dasar
menengah hingga perguruan tinggi. Di samping itu kami juga menerbitkan buku
umum, non politik dan non agama.
Buku
yang diterima adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang,
karena akan menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trending topic,
biasanya berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order
dari toko buku, sehingga cepat beralalu momennya. Buku kami yang abadi adalah
buku referensi untuk perguruan tinggi, ada yang berumur 30 tahun masih bagus
pasarnya.
Kelemahan
antologi kisah inspiratif, atau antologi cerpen adalah pasar yang sangat kecil.
Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya, dalam arti komunitas
penulis, lingkungan social medianya, sehingga market sasarannya menjadi kecil
atau niche market.
Tetapi
jangan berkecil hati, Raditya Dika awalnya dipandang sebelah mata oleh
penerbit, karena beliau hanya menulis blog-blog yang tidak bermutu, tetapi fun
buat generasi milenial. Awalnya pasarnya Niceh Market, akan tetapi berkembang
social medianya karena followernya banyak.. akhirnya bukunya best seller
semuanya, walaupun secara value naskahnya kurang bagus, tapi nilai pasarnya
sangat besar.
Naskah
Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar
biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya
bak kacang goreng.
Buku
motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas
penulis dalam memaparkan ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang
melekat pada nama-nama terntentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana
bukunya luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal.
Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya.
Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa.
Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga jangan
ragu-ragu brainstorming dengan pnerbit untuk menerbitkan buku motivasi di
Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak
porandakan motivasi kita, ini lahan yang luar biasa untuk membuat buku
motivasi.
Demikian
penyampaian materi dan jawaban dari Bapak Edi, semoga dapat memberikan sedikit
pengetahuan terhadap bapak dan ibu sekalian dalam mencoba memasukkan tulisannya
ke penerbit-penerbit di Indonesia. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar